Minggu, 30 Mei 2010
Gangguan Gagap
Cukup 1x3 jam terap bicara anak kelas 5 SD yang sudah 5 tahun tidak berbicara, padahal kesehariannya anak tersebut bisa berbicara. Seorang anak kelas 5 SD di Surabaya datang ke sebuah klinik hipnoterapi dengan orang tuanya dengan keluhan:
• Sudah 5 tahun ini sama sekali tidak berbicara di sekolahnya, padahal di rumah bisa berbicara, walaupun bicaranya sangat minimal.
• Setiap pagi sang anak ini diantar orang tuanya ke sekolah. Begitu sampai pagar sekolah, sang anak tidak berbicara sepatah katapun sampai pulang nantinya.
• Keluhan teman-temannya, kalau berkomunikasi dengan temannya, sambil tunju-tunjuk dan tarik-tarik tangan atau baju, paling berkata “eh..eh...eh...” dengan isyarat tangan, misalnya mau pinjam penghapus.
• Teman-temannya menyebutnya si bisu.
• Kepala sekolahnya meminta kepada orang tuanya agar anak ini dibawa ke profesional untuk diterapi, karena nanti kelas 6 SD akan ada tes kelulusan SD dari Depdikbud. Kepala sekolah itu mengatakan, “pasti anak ini tidak akan lulus dan akan mencemarkan nama baik SD tersebut, karena selama ini 100% lulus”. Bila kenaikan dari kelas 5 ke kelas 6 ini masih juga bisu, kepala sekolah menyarankan dengan halus agar sang anak pindah sekolah saja.
• Ayah ibunya sudah capai membawanya ke berbagai psikolog bertahun-tahun, tetapi belum juga sembuh dan tidak terungkap mengapa sang anak tidak mau berbicara. Komunikasi dengan psikolog selama ini dengan tulisan, sang anak tidak menjawab juga.
Lalu, orang tua sanga anak mencoba ke klinik hipnoterapi dengan bertemu beberapa terapis. Pertama-tama, terapis mencoba berkomunikasi dengan sang anak senyaman mungkin, terapi anak tersebut tetap juga tidak bisa berbicara . Lalu terapis tinggalkan anak tersebut sendirian dan terapi meminta sanga anak menuliskan apa-apa yang dirasakannya. Terapis datang kembali 5 menit kemudian, ternyata sang anak tidak menuliskan apa-apa di kertasnya, terapisaya menduga sang anak sudah trauma menghadapi para terapis. Setelah 30 menit terapis urut sarafnya, sang anak bisa bersuara dan menjawab pertanyaan terapis dan sembuh. Suara sang anak masih pelan, lalu terapis ajarkan teknik vokal sehingga sang anak bisa bersuara agak keras. Tentu saja wajah sang ayah dan ibunya sangat gembira.
Sumber:
Wikipedia.com
Organisasi.org komunitas & kepustakaan nasional
Hipno-bicara.blogspot.com
Gangguan Gagap
Cukup 1x sesi terapi gagap 4-5.5 jam diperlukan 3 langkah tuntas termasuk terapi wicara dengan memberikan pelatihan therapeutic public speaking. Langkah sukses dengan terapi holistik untuk gagap dapat dilakukan cukup dengan 1x sesi terapi, yaitu: (a) Dihilangkan trauma, rasa takut, dan cemas gagapnya secara hardware dan software ( hypnotherapy, nerve facial massage, timeline therapy, part therapy, anchored therapy, gestalt therapy, chair therapy, fast phobia cure, swish pattern therapy, submodality therapy, dll. (b) Diberikan teknik berbicara atau terapi wajah, yaitu voice mechanic, vocal training, voice breathing, mental rehearsal, unconscious fast learning, voice rhytm and tonality, metronomic voice speech, difficult wording training, dll. (c) Latihan berbicara, yaitu melatih hal-hal tersebut diatas dengen metode accelerated learning selama sekitar 1-2 jam.
Jika dengan teknik hipnoterapi saja, gangguan gagap belum bisa di sembuhkan secara tuntas. Dalam ilmu hypnotherapy, ada istilah yang disebut dengan critical factor, yaitu ketidaksinkronan antara otak sadar dan otak bawah sadar. Critical Factor ini banyak disebutkan oleh Dr. Milton H. Ericksson bapak psikoterapi dan hipnoterapi. Bila critical factor ini terjadi, hipnoterapi tidak akan sukses. Sangat sulit bagi seorang pasien, untuk mencapai somnambolism ( very deep trance) sehingga cukup 1x terapi dan sembuh.
Contoh critical factor dalam Gagap secara sederhana, walaupun beberapa kali di hipnoterapi biasanya 3-6x sesi untuk standart hipnoterapi): ”Anda mulai sekarang semakin percaya diri dalam berbicara....dst....dst”. Ini adalah potongan hypnotherapy script untuk penderita gagap, yaitu sugesti yang masuk ke otak bawah sadar. Tetapi sebagian otak bawah sadar dan otak sadarnya menolak, mungkin seperti ini, ”Ah, mana mungkin aku sembuh, tadi saja sebelum terapi saya masih gagap berat, mana mungkin dalam sekejap sembuh. Saya tidak yakin sembuh gagap, bicara saya selama puluhan tahun ini sudah sulit ”.
Kita dapat membayangkan pikiran bawah sadar mungkin mengatakan sembuh dari gagap, tetapi pikiran sadarnya masih mengatakan tidak yakin sembuh. Disinilah terjadi ketidaksinkronan di antara keduanya, tentu saja penderita gagap menjadi tidak sembuh. Jadi, tidak cukup hanya dengan hipnoterap saja, tetapi dengan holistic therapy dengan 3 langkah seperti yang telah disebutkan diatas, kesembuhan secara signifikan dapat dicapai hanya dengan 1x terapi.
Sumber:
Wikipedia.com
Organisasi.org komunitas & kepustakaan nasional
Hipno-bicara.blogspot.com
Gangguan Gagap
Sumber:
Wikipedia.com
Organisasi.org komunitas & kepustakaan nasional
Hipno-bicara.blogspot.com
Gangguan Gagap
- Definisi
Gagap adalah suatu gangguan bicara dimana bicara terganggu, tanpa disadari oleh pengulangan dan pemanjangan suara, suku kata, atau frasa serta jeda atau hambatan tak disadari yang mengakibatkan gagalnya produksi suara. Umumnya gagap bukan disebabkan oleh proses produksi suara atau proses penerjemahan pikiran menjadi kata. Gagap juga tak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang, di luar kegagapannya orang gagap umumnya normal. Gangguan ini juga bersifat bahwa situasi tertentu sepeti melalui telepon, tingkat kegagapan dapat meningkat atau menurun. Penyebab utama gagap tidak diketahui, factor genetik dan neurofisiologi berperan atas timbulnya gangguan ini.
- Efek gagap
Efek gagap secara fisik mungkin tidak begitu berpengaruuh, namun secara psikologis orang gagap biasanya minder dan malu karena memiliki kekurangan dalam hal berbicara di depan umum. Orang gagap mungkin akan menjadi pendiam dan hanya bicara ke orang-orang yang dekat saja. Rasa tidak percaya diri selalu ada terus-menerus dan mungkin ada rasa putus asa jika penderita gagap dikucilkan dan selalu di cemoohkan oleh orang yang berada di sekitarnya. Untuk mengobati gagap diperlukan tekad, kerja keras serta dukungan dari orang-orang dekat.
Penderita harus dibantu untuk melatih kegagapannya hingga sembuh dengan menggunakan metode-metode yang mungkin ada. Untuk mengatasi efek psikis, diperlukan bimbingan konseling atau psikolog. Banyak teknik bicara yang dapat meningkatkan kefasihan bicara pada beberapa orang. Salah satu teknik terbaru dalam penyembuhan ini adalah dengan pijat saraf bicara di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang gagap. Seorang yang gagap mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam kesehariannya.
Hal ini menyebabkan otot dan saraf bicaranya menjadi kaku, sehingga mulut menjadi sulit digerakkan. Setelah otot dan saraf gagap lentur karena dipijat, barulah penderita diberikan terap bicara sesuai dengan usianya. Tentu saja terapi bicara bagi anak, berbeda dengan terapi bicara anak-anak. Bagi seseorang yang menderita gagap karena genetika, disarankan untuk selalu memijat saraf setiap hari.
Sumber:
Wikipedia.com
Organisasi.org komunitas & kepustakaan nasional
Hipno-bicara.blogspot.com
Sabtu, 22 Mei 2010
enuresis
Sumber:
Davidson Gerald C., Nille, M. kring ann. M. ( 2004 ) abnormal edisi ke-9, Rajawali press.
Gangguan Enkopresi
Faktor Resiko Konstipasi Pada Anak
Hampir semua dokter mempunyai pengalaman menghadapi penderita dengan konstipasi. Konstipasi kadang-kadang mudah diatasi, tetapi bisa juga menimbulkan problem yang sulit diatasi. Konstipasi adalah kesulitan atau hambatan pengeluaran tinja melalui kolon dan rectum, biasanya disertai kesulitan saat defeksi. Pada keadaan normal 24 jam kolon harus dikosongkan secara teratur. Sebagian orang sehat melakukan defeksi 2-3 kali dalam sehari. Tetapi ada pula yang mempunyai kebiasaan melakukan defeksi tiap 2 hari sekali. Diare adalah pengeluaran tinja yang encer atau lembek dengen frekuensi lebih dari normal.
Sedangkan konstipasi adalah defeksi yang jarang dengan konsistensi tinja yang keras dan kering. Lebih dari 90% bayi cukup bulan yang baru lahir mengeluarkan mekonium dalam 24 jam dan sebagian yang lain mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama. Konstipasi harus diperhatikan pada bayi tetapi pada sebagian besar anak, terutama pada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Keadaan konstipasi biasanya relatif tidak berbahaya. Setelah mekonium keluar, konsistensi dan frekuensi buang air besar biasanya berubah-ubah. Bentuk tinja tidak normal pada bayi berlangsung sampai 2 tahun.
Jumlah penderita konstipasi sekitar 3% dari jumlah kunjungan rata-rata pada dokter anak dari lebih dari 25% pada klinik gastroenterologi anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masalah yang berarti pada konstipasi adalah penanganan konstipasi dan kurangnya pengertian secara umum mengenai konstipasi pada anak. Gangguan defekasi sebagai bentuk umum dari defekasi yang tidak normal tidak hanya meliputi konstipasi, tetapi gejala-gejala lain seperti soiling, enkropresis atau nyeri perut. Mekanisme dasar yang bertanggung jawab atas gangguan defekasi masih belum jelas.
Pada dekade terakhir ini, beberapa metode telah dikembangkan untuk mempelajari fungsi kolon dan regio anorektal dan anorektal manometry, colonic transit time, scintigrafi, colinic manomatry dan anorectal endosonography. Penanganan melalui defeksi sebaiknya dimulai dengan cara yang sederhana, seperti nasehat mengenai jenis makanan dan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Kekurangan serat diduga merupakan penyebab utama masalah defeksi pada penderita konstipasi di negara-negara barat.
Meskipun demikian, penelitian pada anak yang mengevaluasi manfaat yang mengandung serat dengan menggunakan parameter yang objektif, seperti colonic transit time belum dilakukan. Kebanyakan orang tua memperhatikan pola defeksi anaknya, khususnya khususnya diare, namun untuk konstipasi mereka sering tidak segera mencari pertolongan dokter. Di lain pihak konstipasi bisa menimbulkan kecemasan, mempunyai dampak emosional yang mencolok pada penderita dan keluarganya.
Sumber:
Faktor resiko pada anak
Berkala ilmu kedokteran vol.35, No.4, 2003.
Dyah kurniati, M. Juffrie, Departement of Pediatric, Faculty ofGangguan Enkopresi
- Nyeri perut berat lebih dari 6 jam
- Trauma pada perut
- Penurunan kesadaran
- Pernafasan yang cepat dan dangkal
- Anak tampak menderita sakit berat
- Kemungkinan terjadi keracunan obat atau racun
Hal yang dapat dilakukan biarkan anak beristirahat, berikan sedikit cairan jernih. Turunkan demam dengan obat penurun panas, jangan memberi obat penghilang rasa sakit.
Sumber:
info.ibu-ibu.com
Gangguan Enkopresi
Sakit perut pada bayi dan anak merupakan gejala umum dan sering kali dijumpai. Tetapi tidak semua nyeri perut bersumber dari bagian perut, dapat pula dari bagian luar perut ( nyeri alih ). Keadaan cengeng yang berkepanjangan dan berulang paling sering menjelang sore hari selama beberapa hari terjadi pada sekitar 10% anak-anak, biasanya antara umur 2 minggu sampai 3 bulan. Keadaan ini merupakan suatu yang normal , hanya sedikit yang diketahui tentang keadaan ini, namun dianggap disebabkan oleh kembung yang disertai nyeri perut. Keadaaan ini akan menhilang secara spontan seiring dengan usia bayi.
Hal ini dapat diredakan dengan tindakan yang ritmis dan menimbulkan ketenangan seperti menggoyang-goyangkan tubuh bayi. Cengeng akibat perumbuhan gigi juga sering pada anak yang lebih besar. Pada bayi dan anak manifestasi klinis nyeri perut tergantung pada umur, usia 0-3 bulan biasanya digambarkan dengan adanya muntah 3 bulan - 2 tahun muntah, tiba-tiba menjerit, menangis, tanpa adanya trauma yang dapat menerangkannya. Usia 2-5 tahun sudah dapat menyatakan sakit perut, tapi lokalisasi belum tepat. Di atas 5 tahun dapat menerangkan sifat dan tempat yang dirasakan sakit.
Pada bayi, sering terjadi gastroenteritis (diare) akut dan kolik, namun juga penting untuk menyingkirkan gejala lainnya. Pada kelompok usia prasekolah dapat disebabkan oleh gastroenteritis akut, infeksi virus, infeksi saluran kemih, apendisitis ( usus buntu ), radang paru, sembelit dan trauma. Sementara anak usia sekolah sering menderita gastroenteritis akut, infeksi saluran kemih, apendisitis, trauma, radang panggul, sembelit dan radang usus. Gambaran sakit yang khas pada apendisitis ( usus buntu ), rasa sakit dimulai pada tengah-tengah perut, tidak menetap tapi berpindah ke perut kanan bawah. Perut terasa nyeri jika ditekan, sering lebih hebat pada saat tangan penekan dilepaskan. Keadaan ini sering disertai demam, mual, muntah dan penurunan nafsu makan.
Sumber:
Info.ibu-ibu.com
gangguan fonologis
• Kegagalan suara dengan tepat
• Mengganti suara satu suara lain
• Hilang suara
3. Pengobatan
Bentuk yang lebih ringan dari gangguan ini dapat hilang dengan sendirnya. Terapi wicara di anggap sebagai pengobatan yang sukses.
Sumber:
medlineplus dan UMM
Selasa, 18 Mei 2010
Pencegahan Bunuh Diri
1. Tarik keluar orang itu
2. Bersikaplah simpatik
Tunjukkan bahwa kita paham permasalahannya orang tersebut.
3. Sarankan bahwa cara-cara lain selain bunuh diri dapat ditemukan untuk menyelesaikan masalah orang tersebut, bila cara tersebut tidak tampak saat itu. Shneidman ( 1985 ) mengingatkan bahwa orang yang ingin bunuh diri biasanya hanya melihat dua solusi dari kesulitannya, bunuh diri atau cara-cara penyelesaian medis.
4. Tanyakan bagaimana orang tersebut ingin membunuh dirinya
Orang dengan metode eksplisit memiliki alat seperti: Sebuah pistol atau obat-obatan.
5. Ajukan pada orang tersebut untuk menemani berkonsultasi dengan seorang ahli saat itu
6. Jangan katakana sesuatu seperti, “kamu ngomong ngaco atau gila”
Komentar itu akan menurunkan dan menyakitkan self esteem orang tersebut. Jangan menekan orang yang ingin bunuh diri untuk mengontak orang tertentu, seperti orang tua atau pasangannya. Konflik dengan mereka akan meningkatkan pikiran-pikiran mereka untuk bunuh diri.
Sumber:
Nevid. S. Jeffrey., Rathus A. Spencer (dkk). ( 2005 ) Psikologi Abnormal edisi ke-5/jilid 1, Erlangga.
Panduan Untuk Menangani Klien yang Berpikir Untuk Bunuh Diri
1. Berbicara tentang bunuh diri secara terbuka dan berdasarkan fakta
2. Hindari kata-kata negatif tentang perilaku atau motif bunuh diri
3. Sampaikan teori penyelesaian tentang perilaku bunuh diri dan pertahankan sudut pandang bahwa bunuh diri merupakan solusi yang tidak adaptif atau tidak efektif
4. Libatkan orang-orang yang signifikan baiak klien termasuk terapis lain
5. Jadwalkan sesi secara cukup sering dan pertahankan disiplin sesi, misalnya: sekurang-kurangnya beberapa waktu dalam terapi difokuskan untuk tujuan jangka panjang terapi
6. Terapi menyadari betapa banyaknya variabel dalam diri pasien dan hindari mengambil atau menerima tanggung jawab secara berlebihan atas perilaku ingin bunuh diri pasien
7. Lakukan terus konsultasi dengan seorang kolega
8. Lakukan terus kontak berkala dengan orang-orang yang menolak menjalani terapi
Prosedur perencanaan Pra-psikis:
1. Antisipasi dan buatlah rencana untuk menghadapi situasi krisis
2. Terus-menerus mengukur resiko bunuh diri dan semi bunuh diri
3. Selalu dapat dihubungi
4. Manfaatkan layanan lokal gawat darurat atau kartu krisis bunuh diri
5. Berikan kepada pasien kartu krisis: nomor-nomor telepon terapis, polisi, gawat darurat, rumah sakit, orang-orang yang signifikan
6. Simpan nomor-nomor telepon dan alamat para pasien dan orang-orang yang signifikan bagi mereka
7. Buatlah kontrak anti bunuh diri jangka pendek dan sesuaikan terus dengan kondisi mutakhir
8. Bicarakan dengan dokter si pasien mengenai resiko meresepkan obat secara berlebihan
9. Jangan membuat pasien memilih berbicara atau menyampaikan pemikiran tentang bunuh diri agar mendapatkan perhatian anda
10. Tunjukkan kepedulian anda secara terbuka yang tanpa syarat
11. Klarifikasi dan doronglah berbagai respon selain berpikir untuk bunuh diri terhadap berbagai masalah
12. Identifikasikan bagi pasien kemungkinan respon terapis terhadap perilaku bunh diri pasien
13. Pastikan bahwa pasien memiliki ekspektasi realitas mengenai berbagai respon dari orang lain terhadap bunuh diri di masa mendatang
Sumber: Linehan, 1981, dalam H. Glazer dan J. Clarkin ( ed ), Depression, Behavioral and Directive Interpretation Stategis (hlm 229-294 ), New York: Garlang. Hak cipta, 1981.
Referensi:
Davidson Gerald C., Nille, M. kring ann. M. ( 2004 ) Abnormal edisi ke-9, Rajawali Press.
Prediksi Bunuh Diri
Orang yang memikirkan bunuh diri juga secara tiba-tiba mencoba untuk memilah-milah urusan-urusan mereka, seperti membuat surat warisan atau membeli tanah di pemakaman. Saat orang yang bermasalah memutuskan untuk melakukan bunuh diri, mereka secara tiba-tiba tampak berada dalam keadaan yang damai, mereka terlepas dari keharusan untuk terbebani dengan masalah hidup. Ketenangan yang tiba-tiba ini dapat salah diinterpretasikan sebagai suatu tanda keharusan. Prediksi dari bunuh diri bukanlah sebuah ilmu pasti, bahkan bagi para ahli yang berpengalaman sekalipun. Banyak factor-faktor yang dapat diobservasi, seperti keputusasaan yang tampak berhubungan dengan bunuh diri. Namun, kita tidak dapat memprediksi kapan seorang yang putus asa akan melakukan bunuh diri bahkan tidak sama sekali.
Sumber:
Nevid. S. Jeffrey., Rathus A. Spencer (dkk). ( 2005 ) Psikologi Abnormal edisi ke-5/jilid 1, Erlangga.
Gangguan kecemasan ( pencegahan bunuh diri )
1. Mengurangi penderitaan dan rasa sakit psikologis yang mendalam
2. Membuka pandangan, yaitu mempeluas pandangan yang terbatas dengan membantu individu melihat berbagai pilihan selain pilihan ekstrem dengan membiarkan penderitaan dan ketiadaan terus berlangsung
3. Mendorong orang bersangkutan untuk mundur meskipun hanya selangkah dari tindakan yang menghancurkan diri sendiri
Rudd, Joiner dan Rajab ( 2001 ) baru-baru ini mengajukan beberapa hal inti dalam pencegahan bunuh diri, sebagai berikut:
a. Penyelesaian masalah, biasanya dalam kerangka kognitif-behavioral yang juga mencakup pelatihan asersi dan panduan lain dalam keterampilan sosial.
b. Panduan dalam mengendalian emosi, terutama kemarahan, serta mentoleransi penderitaan
c. Menciptakan hubungan terapeutik yang kuat dan empatik, membangun kepercayaan dan harapan, meskipun bila hal itu berarti mendorong orang yang berpikir untuk bunuh diri menjadi sangat tergantung kepada terapis selama kurun waktu tertentu.
Sumber:
Davidson Gerald C., Nille, M. kring ann. M. ( 2004 ) Abnormal edisi ke-9, Rajawali Press.
Gangguan kecemasan (10 hal umum bunuh diri )
- Sasaran bunuh umumnya adalah untuk mencari solusi
- Tujuan bunuh diri umunya penghasilan kesadaran
- Stimulus bunuh diri umumnya adalah rasa sakit psikologis yang tidak dapat di toleransi
- Stesor dalam tindakan bunuh diri umunya adalah kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi
- Emosi yang umum dialami dalam bunu diri adalah keputusasaan-ketidakberdayaan
- Kondisi kognitif yang umum dalam bunuh diri adalah ambivalensi
- Kondisi perseptual yang umum dalam bunuh diri merupakan keadaan terdesak
- Tindakan yang umum dalam bunuh diri adalah aggression
- Tindakan interpersonal yang umum dalam bunuh diri adalah pengungkapan niat
- Konsistensi yang umum dalam bunuh diri adalah dengan pola coping sepanjang hidup.
Sumber: dikutip dari Scneidmen, 1985.
Referensi:
Davidson Gerald C., Nille, M. kring ann. M. ( 2004 ) Abnormal edisi ke-9, Rajawali Press.
Senin, 17 Mei 2010
Motif bunuh Diri
1. Agresi yang dibalikkan ke diri sendiri
2. Pembalasan yang dilakukan dengan cara menimbulkan perasaan bersalah pada orang lain
3. Upaya untuk memaksakan cinta dari orang lain
4. Upaya untuk melakukan perubahan atas kesalahan yang dilihat pada masa lalu
5. Upaya untuk menyingkirkan perasaan yang tidak dapat diterima, seperti ketertarikan seksual kepada lawan jenis
6. Keinginan untuk reinkarnasi
7. Keinginan untuk bertemu dengan orang yang dicintai yang telah meninggal
8. Keinginan atau kebutuhan untuk melarikan dari stress, kehancuran, rasa sakit atau kekosongan
Sumber:
www.wikipedia.com
Davidson Gerald C., Nille, M. kring ann. M. ( 2004 ) Abnormal edisi ke-9, Rajawali Press.
Gangguan kecemasan ( bunuh diri )
1. Pengertian
Sumber:
Davidson Gerald C., Nille, M. kring ann. M. ( 2004 ) Abnormal edisi ke-9, Rajawali Press.
Gangguan kecemasan ( phobia sekolah )
Gangguan Anxiety
Gangguan anxiety merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau ketakutan yang tidak realistik, juga irasional dan tidak dapat secara intensif ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Ada 2 hal penting dalam gaya neurotik ini, yaitu neurotik ( neurotik nucleus ) berupa persepsi bahwa lingkungan penuh ancaman dan pertentangan neurotik ( neurotic paradox ), berupa perasaan mengenai dirinya yang berada dalam keadaan darurat sehingga melakukan tindakan dan membangun sikap yang bertentangan dengan proses penyembuhan.
Terdapat 3 jenis kecemasan yang dikemukakan Freud, ialah kecemasan nyata ( reality anxiety ), kecemasan neurotik ( neurotic anxiety ), dan kecemasan moral ( moral anxiety ). Cemas adalah suatu keadaan perasaan, dimana individu merasa lemah sehingga tidak berani dan mampu untuk bersikap dan bertindak secara rasional sesuai dengan yang seharusnya. Misalnya, seorang ibu muda yang merasa takut atau was-was ketika untuk pertama kalinya melepas anaknya pergi sendiri berangkat sekolah, padahal secara objektif tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
- Seperti dalam contoh, ibu muda yang sangat khawatir terhadap anaknya yang unuk pertama kali dilepas sendirian berangkat sekolah. Dalam pikiran dan terutama perasaan sang ibu, lingkungan penuh ancaman. Misalnya, dalam bentuk ketidakteraturan pengguna jalan oleh masyarakat atau sebaliknya, sangat rendahnya mutu pengaturan dan pengendalian atas ketidakteraturan perilaku masyarakat pengguna jalan oleh polisi lalu lintas. Akibat dari adanya pikiran dan perasaan itu, maka dilakukanlah tindakan-tindakan yang memungkinkan ancaman itu tidak mengenainya. Misalnya tetap mengantar anak ke sekolah sampai anak itu malu sendiri karena hanya dirinya yang diantar orangtua ke sekolah. Adanya tindakan-tindakan darurat untuk masalah-masalah yang sebenarnya wajar saja. Tindakan neurotik ini anatara lain dengan menggunakan mekanisme pertahanan yang makin lama makin banyak sampai berlebihan.
- Adanya tindakan-tindakan yang justru akan menambah besar gangguan tersebut. Jadi, seorang neurotik akan melakukan tindakan-tindakan yang berlawanan atau berkebalikan dengan tindakan yang seharusnya ia lakukan, kalau ia menginginkan kesembuhan. Misalnya, saat ujian seorang mahasiswa merasa bahwa ujian itu sangat menentukan nasib masa depannya karena merupakan hal yang sangat penting. Dengan demikian, kesalahan atau ketidakmampuan menjawab soal akan dirasakan sebagai suatu ancaman. Oleh karena itu, ia akan berupaya sebisa mungkin dapat menjawab soal, antara lain dengan cara yang tidak benar seperti, bertanya kepada teman ( walaupun disadari bahwa tindakan tersebut dilarang atau mengandung dosa ), asal bisa menjawab. Masalahnya kemudian bahwa cara tersebut ternyata berhasil sehingga ia dapat nilai “A”. Maka perbuatan itu akan diulangi lagi, baik sengaja maupun tidak sengaja. Penggunaan pola yang salah akan dilakukan, sehingga menambah kualitas hidup yang semakin menurun.
POLA RESPON CEMAS ( Anxiety Respons Pattern )
Hampir semua orang pernah mengalami anxiety, tetapi hamper semua orang pula tidak dapat melukiskan secara objektif apa yang dirasakannya. Dalam teori Freud, kecemasan ditemukan dalam tiga jenis yaitu: (1) kecemasan yang sumbernya objektif atau kecemasan nyata yang disebut takut ( fear ), (2) Kecemasan yang disebut kecemasan neurotik, yaitu kecemasan yang tidak memperlihatkan sebab dan ciri-ciri khas yang objektif, (3) Kecemasan sebagai akibat dari adanya keinginan yang tertahan oleh hati nurani ( conscience ).
Pola respon anxiety merupakan suatu pola respon yang bersifat defensif dan menolak atau menghindari ( avoidance ) adanya situasi yang dikehendaki dan menyebabkan kita dapat membuat tindakan yang pasti. Misalnya, seorang fobia, biasanya akan mengembangkan strategi-strategi perilaku yang terus-menerus untuk meyakinkan bahwa ia sedang mengalami situasi atau lingkungan yang mengandung hal-hal yang mencemaskan. Dengan demikian, secara terpaksa ia harus selalu siap menghadapi suatu situsi yang tidak dapat ia duga.
Sumber:
Pengantar Psikologi Abnormal oleh Prof. Dr. Sutardjo A. Wiramihardja, psi.
Kamis, 13 Mei 2010
Beberapa Cara Praktis mengset-up Situasi Untuk Menciptakan Functional Communication, yaitu:
Sumber:
Functional Communication
Sebab-sebab dan Terapi Gangguan Komunikasi
Dilihat dari penyebabnya, gangguan komunikasi bisa disebabkan oleh gangguan pada masalah memproduksi kata-kata karena motorik mulut, gangguan pada pendengaran sehingga tidak bisa mendengar kata apalagi mengingat kata-kata dengan jelas, tidak memahami arti kata-kata dan mengasosiasikan dengan situasi, dan lingkungan tidak mendukung anak untuk termotivasi berbicara atau mengembangkan kemampuan bicaranya. Untuk penyebab yang pertama yang disebabkan oleh gangguan pada masalah memproduksi kata-kata motorik mulut, biasanya di dalam speech therapy akan ditangani dengan pendekatan tertentu dilihat dari kebutuhan anak, pendekatan tersebut dapat berupa blowing atau oral motorik yang lain.
Sedangkan penyebab kedua, biasanya diperiksa dulu pendengarannya atau umumnya anak-anak yang mengalami pendengaran lebih banyak belajar melalui visual learning, dengan metode COMPIC atau
Pembagian Gangguan Komunikasi Pada Anak Autisme
sumber:
functional communication
Gangguan Komunikasi Pada Anak Penyandang Autisme
Sumber:
Functional Communication
Rabu, 12 Mei 2010
Terapi Pada Anak dengan Gangguan Komunikasi
- Terapi Pada Anak Dengan Gangguan Komunikasi
Apabila kita atau dokter mencurigai adanya gangguan, maka evaluasi dini oleh professional sebaiknya segara dilakukan. Suatu evaluasi yang dilakukan oleh ahli patologi bicara dan bahas diantaranya adalah melihat kemampuan berbicara dan berbahasa anak dengan menggunakan tes dan skala yang sudah di standarisasi. Ahli patologi tersebut juga akan mengamati apa yang anak mengerti, apa yang anak dapat katakana, komunikasi bahasa tubuh seperti menunjuk, menggeleng, dan status oral-motor anak ( bagaimana bentuk bibir, lidah, langit-langit mulut, apakah mereka dapat bekerja sama di dalam berbicara, makan, dan menelan ).
Apabila ahli tersebut manyatakan bahwa anak memerlukan terapi bicara, maka keterlibatan orangtua sangat berperan. Suatu tim yang terdiri dari guru, terapis bicara dan bahasa, audiologis, dan orangtua diperlukan untuk menangani gangguan komunikasi pada anak. Amplifikasi mungkin dibutuhkan pada anak dengan gangguan pendengaran. Aanak yang tidak dapat dibantu dengan hearing aid memerlukan terapi yang dini, seperti penggunaan bahasa isyarat dan membaca bibir yang dapat membantu komunikasi mereka.
Sumber:
Persentase Anak dengan Gangguan Komunikasi, Perkembangan Bicara dan Bahasa yang Normal
sumber:
www.klikdokter.com
Karakteristik Gangguan Komunikasi
- Karakteristik Gangguan Komunikasi
Bayi yang tidak berespon dengan suara atau tidak bisa bubbling atau mengoceh merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pada usia 12-24 bulan, perhatikan lebih perlu diberikan pada anak dengan: (a) tidak dapat menggunakan bahasa tubuh seperti menunjuk atau melambai pada usia 12 bulan, (b) memilih bahasa tubuh dibandingkan vokalisasi untuk berkomunikasi pada usia 18 bulan, (c) memiliki kesulitan menirukan suara atau kata pertama tidak muncul pada usia 18 bulan.
Hal-hal yang Harus di perhatikan Pada Anak Berusia Lebih Dari 2 Tahun apabila Terjadi Gangguan Komunikasi, yaitu:
- Hanya dapat mengulang kata atau suara tanpa mampu menghasilkan kata atau kalimat sendiri
- Hanya mengucapkan beberapa kata atau suara berulang-ulang
- Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana
- Memiliki suara yang tidak biasa ( suara hidung )
- Lebih sulit dimengerti sebayanya, orangtua dan pengasuh sebaiknya mengerti separuh dari yang diucapkan anak pada usia 2 tahun, sekitar ¾ dari yang diucapkan pada anak 3 tahun, dan pada usia 4 tahun, anak seharusnya sudah dapat dimengerti seluruh kata-kata yang dia keluarkan.
Anak dengan keterlambatan bicara dan bahasa memiliki berbagai karakteristik termasuk ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk, lambat dalam berbicara, kesulitan artikulasi, dan kesulitan dalam membuat kalimat. Gagap adalah gangguan dalam berbicara atau lambat di dalam berbicara, umumnya muncul antara 3-4 tahun dan dapat berkembang menjadi kasus yang kronik apabila tidak ditangani secara adekuat. Gagap dapat secara spontan menghilang pada usia remaja, namun terapi bicara dan bahasa sebaiknya dilakukan sebelumnya. Anak dengan kemungkinan gangguan pendengaran dapat muncul dengan kurangnya kemampuan pendengaran, perlunya pengulangan pertanyaan sebelum dapat menjawab yang benar, berbicara dalam kata-kata yang kurang tepat atau mengalami kebingungan dalam diskusi dan ditangani bersama.
www.klikdokter.com