Selasa, 18 Mei 2010

Prediksi Bunuh Diri

Teman dan anggota keluarga sering merespon berita bunuh diri dengan ketidakpercayaan atau rasa bersalah bahwa mereka gagal mengenali tanda-tanda dari tindakan yang akan dilakukan. Namun, para ahli kesulitan memprediksi siapa yang mungkin melakukan bunuh diri. Orang yang bunuh diri cenderung menunjukkan niatnya, seringkali cukup eksplisit, seperti menceritakan pada orang lain mengenai pikiran-pikiran bunuh dirinya ( Denneby dkk., 1996 ) dan beberapa berusaha untuk menyembunyikan niatnya.
Orang yang memikirkan bunuh diri juga secara tiba-tiba mencoba untuk memilah-milah urusan-urusan mereka, seperti membuat surat warisan atau membeli tanah di pemakaman. Saat orang yang bermasalah memutuskan untuk melakukan bunuh diri, mereka secara tiba-tiba tampak berada dalam keadaan yang damai, mereka terlepas dari keharusan untuk terbebani dengan masalah hidup. Ketenangan yang tiba-tiba ini dapat salah diinterpretasikan sebagai suatu tanda keharusan. Prediksi dari bunuh diri bukanlah sebuah ilmu pasti, bahkan bagi para ahli yang berpengalaman sekalipun. Banyak factor-faktor yang dapat diobservasi, seperti keputusasaan yang tampak berhubungan dengan bunuh diri. Namun, kita tidak dapat memprediksi kapan seorang yang putus asa akan melakukan bunuh diri bahkan tidak sama sekali.


Sumber:

Nevid. S. Jeffrey., Rathus A. Spencer (dkk). ( 2005 ) Psikologi Abnormal edisi ke-5/jilid 1, Erlangga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar