Selasa, 16 Maret 2010

Pendekatan American Association of Mental Retardation

American Association of Mental Retardation ( AAMR, 1992 ) mengubah fokusnya dari mengidentifikasikan keparahan disabilitas untuk menentukan langkah-langkah pengobatan apa yang diperlukan untuk memfasilitasi peningkatan keberfungsian. Para professional dodorong untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan individu dalam dimensi psikologis, fisik, dan lingkungan yang akan mengarahkannya untuk menentukan jenis dan intensitas dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberfungsian individu yang bersangkutan di berbagai bidang.

Pendekatan AAMR mendorong dilakukannya suatu pengukuran yang lebih individual terhadap keterampilan dan kebutuhan seseorang. Contohnya, sebuah survey terhadap lebih dari 200 orang yang mengalami retardasi mental berat ( IQ antara 20 dan 40 ) mengungkapkan bahwa para individu tersebut memiliki keterampilan komunikasi yang sangat bervariasi, dimana beberapa orang hanya mampu berkomunikasi dengan sinyal-sinyal nonverbal yang jarang dapat dipahami oleh para pengasuh dan yang lain dapat mengkombinasikan symbol-simbol ( melalui kata-kata yang diucapkan, tanda-tanda manual, atau papan komunikasi ) untuk membuat orang lain mampu mamahami kebutuhan mereka ( McLean, Brady, & McLean, 1996 ).

Di sekolah-sekolah, penempatan individual didasarkan pada kekuatan dan kelemahan seseorang dan pada banyaknya instruksi yang dibutuhkan. Seorang siswa yang membutuhkan banyak instruksi langsung karena kelemahan dalam fungsi intelektual dapat ditempatkan di kelas yang sama dengan anak yang membutuhkan insttruksi intensif karena masalh emosional atau disabilitas fisik. Para siswa diidentifikasikan melalui lingkungan kelas yang dinilai dibutuhkan oleh mereka. Pendekatan ini mengurangi efek stigmatisasi karena dianggap mengalami retardasi mental dan juga dapat mendorong untuk memfokuskan pada hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran siswa dan bukan pada pemberian label pada si anak.


Sumber: Davidson Gerald C. Neille, ANN M. Kring. (2004) Psikologi abnormal. Edisi ke-9, Rajawali Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar