Disabilitas belajar adalah suatu kelompok gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan individu untuk menyimpan, memproses, dan menghasilkan informasi. Disabilitas belajar secara signifikan mengganggu pencapaian pendidikan dan prestasi. Hambatan yang ada bisa pada area membaca, menulis, mengeja, atau fungsi-fungsi matematika. Disabilitas belajar yang sering diidentifikasi adalah disabilitas membaca. Inteligensi anak umumnya rata-rata atau atau berada di bawah rata-rata pada anak. Namun, pencapaian akademik terlihat jelas berada di bawah nilai yang diharapkan, sesuai intelektualitas, usia, dan kesempatan pendidikan seseorang.
Faktor-faktor etiologis yang berkaitan dengan disabilitas belajar meliputi predisposisi genetik, cedera perinatal dan kelahiran, dan kondisi-kondisi medis yang tejadi pada masa bayi atau kanak-kanak, seperti cedera kepala, malnutrisi atau keracunan. Retardasi mental, gangguan emosional atau perilaku, dan autisme bukan merupakan disabilitas gangguan belajar. Gangguan lingkungan, sosioekonomi, dan cultural tidak mengakibatkan disabilitas belajar. Menurut DSM IV ( diagnostic and statistical manual of mental retardation Kesulitan belajar menjadi nyata pada tahun-tahun pertama di sekolah dasar ( taman kanak-kanak tahun ketiga ). Diperkirakan 25%-50% anak mengalami gangguan belajar memiliki masalah lain yang mempengaruhi prestasi di sekolahnya.Kondisi yang berkaitan adalah gangguan pemusatan disfungsi perhatian/ atau hiperaktivitas, masalah-masalah memori, emosional dan perilaku, dan masalah-masalah terkait keterampilan sosial.
Referensi:
Cecilly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar