Sabtu, 19 Desember 2009

HIJRAH MENUJU SIKAP TERPUJI

Kemarin tepat tanggal 18 desember 2009, umat islam sedunia merayakan pergantian tahun memasuki 1431 hijriah. Tahun islam dimulai ketika Rasulullah Muhammad SAW hijrah dari Makkah menuju Madinah untuk menghindari tekanan dari suku Quraisy yang menolak ajakan Allah. Hijrah menjadi fundamental bagi tumbuh kuatnya islam yang kini menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Pesan yang kita tangkap pada setiap pergantian tahun Hijriah adalah jauh dari pesta pora, sebaliknya pantas dijadikan momentum untuk mengoreksi diri agar ke depan menjadi lebih baik bukan hanya urusan akhirat melainkan juga urusan dunia. Perbanyak lah ibadah kita di tahun baru hijriah ini. Karena dengan semakin kita meningkatkan ibadah kita, semakin sehat keadaan mental seseorang.
Rasulullah telah menyampaikan pesan dari Allah bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Tindakan,ucapan,dan semua tingkah laku kita mencerminkan kepribadian seseorang. Jangan sampai kita bertingkah diluar batas kewajaran yang ada, apalagi sambil melanggar norma-norma yang ada. Itulah perwujudan hijrah dalam kehidupan sehari-hari.

Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sepantasnya menerapkan apa yang digariskan oleh islam, termasuk yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika membangun islam di Madinah yang secara jelas juga mengayomi nonmuslim. Kenyataannya, apa yang terjadi pada hari ini adalah buah dari ketidakpatuhan secara utuh menjalankan ajaran islam oleh setiap muslim.Tidak bisa dipungkiri bahwa begitu banyak kekacauan yang terjadi.

Dewasa ini merupakan dampak dari jauhnya sebagian besar muslim di negeri ini dari ajaran agamanya. Keadaan mental pun menjadi bobrok jauh dari harapan yang ada. Menempatkan kepentingan politik secara tidak tepat di hampir setiap sendi aktivitas negeri ini mendorong munculnya sikap mementingkan diri sendiri atau golongannya sendiri, bahkan kalau perlu denan melamurkan kenyataan mana yang benar dan mana pula yang salah.
Politisasi hampir semua aspek kehidupan menenggelamkan bangsa ini dalam ketidakberdayaan sehingga sulit untuk bersaing dengan bangsa lain. Apa yang terjadi belakangan ini sungguh ironi, apabila kita membandingkannya dengan fakta dan data demikian melimpahnya potensi yang dimiliki oleh bangsa besar bernama Indonesia ini. Nyaris tidak ada bidang yang kita tidak memiliki di dalamnya. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bangsa ini untuk tidak bisa maju.
Pengelolaan potensi yang tidak menomorsatukan kepentingan untuk rakyat, kebanyakan telah membuat sebagian besar bangsa ini terbenam dalam kemiskinan, sementara segelintir orang bergelimang dengan kekayaan berlimpah. Tidak ada jalan selain kita mesti mengubah kualitas mental dan moral kita sebagai wujud dari hijrah yang setiap tahun kita peringati sebagai masa baru untuk mengevaluasi diri menuju segala hal yang lebih baik.
Begitu kita perbaiki kualitas mental dan moral, mengubah sikap ke arah yang positif, maka pada saat itu pula bangsa ini akan melesat cepat ke depan. Sekali lagi, denan potensi demikian besar yang kita miliki, sesungguhnya tidak ada alasan untuk kita tetap dalam kenyataan terpuruk. Jadi, mari kita hijrah menuju sikap yang lebih terpuji. Dengan cara inttopeksi terhadap masing-masing diri. Menjadi individu yang lebih sehat mental, jasmani dan rohani.

Sumber:
Bisnis Indonesia.com

2 komentar:

  1. memperbaiki kualitas mental dan moral menjadi lebih baik jelas keinginan semua orang, namun bagaimana caranya kita bisa bertahan jadi pribadi yang positif diantara orang-orang hedonis???

    BalasHapus
  2. ttp mnjd diri sndr n brsha mnmptkn pd situasi n kndsi yg da. jgn lwn org2 hedonis, ttpi qt brsha u/ttp dkt n mnjln kmnksi yg baik dgn org2 tsb.

    BalasHapus