Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang tak tergantikan. Tanpa disadari kita dapat merasakan hal yang kurang enak, bila kurang tidur. Tubuh menjadi lemas dan tidak bersemangat. Tidur nyenyak adalah dasar kuat untuk kesehatan mental dan fisik, “ujar David Simon, MD, direktur medis The Corpora Centre di Carlsbad, California, AS. Pada saat tidiur, organ-organ tubuh rileks dan beristirahat sehingga menetralkan kerusakan sel akibat kegiatan sehari-hari.
Menurut Dr. Neil B Kavey, direktur Sleep Disorder Center di Medic Centre Columbia-Presbyterian, New york, Amerika Serikat, “kurang tidur bisa berpengaruh fisik, yang menyebabkan kemampuan koordinasi tubuh menurun”. Kurang tidur juga mempengaruhi kepribadian dan rasa humor seseorang, mempengaruhi proses kognitif dan proses berpikir seseorang. “Otak orang yang kurang tidur seperti mesin yang bekerja dengan empat silinder, padahal seharusnya delapan silinder.
Sebagai kebutuhan yang teratur dan berulang, tidur memulihkan energi tubuh, khususnya kepada otak dan system saraf. Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut dengan irama srikandian. Manusia memakai sepertiga waktunya untuk tidur. Pada bayi baru lahir, total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, menurun 9-10 jam/hari pada umur di atas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa.
Dalam The World Book Encyclopedia disebutkan, “tidur memulihkan energi tubuh, khususnya otak dan system saraf. Artinya, setiap orang butuh tidur untuk restorative, keseimbangan faali dan cadangan energi agar tetap bugar. Menurut para ahli, tidur yang bagus 8 jam/hari. Gangguan tidur diakibatkan karena ada penyakit fisik dan gangguan mental seperti stress, cemas, depresi dan psikosis. Manusia membutuhkan tidur untuk pembentukan sel-sel tubuh baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, memberi waktu organ tubuh beristirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh.
A. Tahapan Tidur
Pada permulaan tidur, denyut jantung menjadi lambat dan menjadi stabil, napas pendek pendek dan teratur. Tahap ini berlangsung dari 10 detik hingga 10 menit. Keadaan tidur tahap pertama disebut juga dengan gelombang alpha Tidur tahap kedua ditandai gelombang otak theta, yakni tidur mimpi. Gerakan dan ketegangan otot menurun, berlangsung sekitar 10-20 menit. Setelah 20-30 menit, kita memasuki tahap ketiga yaitu kombinasi theta dan delta. Tidur tahap keempat disebut juga dengan tidur lelap tanpa mimpi.
Dalam tidur delta, relaksasi otot terjadi sepenuhnya, tekanan darah menurun, denyut nadi dan pernafasan melambat. Pasokan darah ke otak berada pada batas minimal. Kondisi tidur normal selamanya dirasakan oleh seseorang yang akan tidur. Gangguan dan kesulitan sering menggangu, baik ketika memasuki tahap pertama tidur atau ketika tidur berlangsung. Akibatnya, menimbulkan kesulitan untuk memasuki tidur tenang.
B. Faktor-faktor pengatur tidur
Di otak kecil,terdapat bagian yang dinamai supra chiasmatic nucleus (SCN) yang terletak di atas persilangan saraf mata. Di sini terdapat irama sirkandian yang merupakan mekanisme khusus yang berfungsi mengatur siklus jam biologis agar peka terhadap perubahan cahaya. Karena dengan adanya cahaya maka kerja irama sirkandian tidak stabil. Tubuh di paksa untuk menolak tidur dan terus memaksa beraktivitas hingga malam hari, sehingga menyebabkan gangguan tidur. Kadar hormon berbeda-beda pada tiap orang yang dipengaruhi oleh gaya hidup, pola makan, mental dan psikologis.
Beberapa hormon yang memberi pengaruh terhadap tidur, antara lain:
Noradrenaline/adrenaline, berfungsi untuk merangsang atau memperpanjang kondisi terjaga.
Dopamin, berfungsi pengaturan gerak, terutama memberi rasa segar da penuh semangat.
Asetilkolin, mengaktifkan otak dan meningkatkan kebugaran.
GABA ( Gamma Amino Butyric Acid) bertugas menghambat status terjaga.
Adenosin hormone, bisa merangsang tidur.
Serotonin, bertugas memberikan efek menenangkan dan menyiapkan tak serta tubuh untuk tahap tidur lebih dalam.
Melatonin, sangat berperan dalam proses tidur berkualitas seseorang.
LINGKUNGAN
Dengan sentuhan sederhana atau mewah, lingkungan dapat memberikan manfaat besar, yaitu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Tempat tidur
Tempat tidur yang baik adalah tempat tidur yang membuat kita saat terbangun dari tidur, tidak disertai rasa sakit disekitar tubuh.
• Bantal
Bantal yang baik adalah yang mampu menopang kepala dan memosisikan leher yang baik terhadap tubuh.
• Suara
Suara yang memiliki irama lembut, cenderung akan memberikan rasa nyaman sehingga dapat memberikan rasa kantuk. Musik dengan tempo keras justru merugikan, karena dapat membuat seseorang sulit merasa kantuk.
• Jurnal tidur
Jurnal tidur adalah catatan penting yang dapat memberikan petunjuk masalah tidur. Dengan jurnal tidur, pola tidur dan jam biologis akan dipandu baik. Tujuannya untuk mengetahui porsi kegiatan yang telah dijalankan hingga kita tertidur.
C. TERAPI
Untuk mengatasi gangguan tidur setidaknya ada tiga macam terapi: biologic, psikologis dan sosial. Terapi biologic di antaranya terapi kausalitas ( di cari penyebabnya dan diatasi ), terapi simptomatis ( mencermati gejala) dan terapi kombinasi. Terapi psikologik, yang bisa dilakukan antara lain psikoretapi suportif, kognitif, psiko-dinamik, perilaku dan psikoterapi keluarga. Terapi sosial dilakukan dengan menyelesaikan masalah yang menjadi sumber stress ( stressor ). Misalnya perkawinan, problem dengan orang tua, hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan hidup, keuangan dan faktor keluarga.
D. TIPS TIDUR NYENYAK
1. PERHATIKAN kebersihan,seperti cuci muka, cuci kaki dan kebersihan bagian tubuh lain.
2. USAHAKAN menetapkan waktu tidur dan bangun. Biasakan menepati jadwal, agar pola tidur anda normal kembali, hindari tidur siang.
3. LAKUKAN olahraga di siang atau sore hari, agar fisik anda lebih lelah yang memudahkan istirahat atau tidur.
4. HENTIKAN minum kopi, the, cola, dan minuman lain yang mengandung kafein, terutama di sore atau malam hari.
5. HINDARI konsumsi alcohol berlebihan.
6. MINUM minuman hangat pada jam menjelang tidur.
7. HINDARI makan terlalu kenyang atau terlalu sedikit, karena akan membuat perut merespons secara tidak normal.
8. BILA bekerja di sore hari, berhentilah setidaknya 1 jam sebelum tidur.
9. ATUR cahaya lampu kamar tidur menjadi remang-remang, ketika akan tidur.
10. JANGAN menggunakan obat tidur tanpa anjuran dokter.
Referensi:
Semijurnal farmasi dan kedokteran
ETHICAL DIGEST
OTC DIGEST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar