Selasa, 16 Februari 2010

KIAT MEMBENTUK ANAK CERDAS

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh cerdas? Yang perlu dipahami, kecerdasan anak ternyata harus dibentuk sejak masih dalam kandungan. Disini peran ibu sangatlah besar. Ibu harus mengerti betul soal gizi buat dirinya maupun bayi yang telah lahir. Supaya bayi selain sehat juga bertumbuh tingkat kecerdasannya. Otak terletak di dalam tengkorak yang berhubungan langsung dengan sumsum tulang belakang, serta membentuk suatu system saraf pusat. Dibandingkan dengan seluruh berat badan, berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Tetapi peranan otak sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun beratnya sangat kecil, tetapi kebutuhannya akan oksigen dan glukosa paling banyak dibandingkan dengan organ-organ lainnya.
Pada orang dewasa, diperlukan 600 mililiter oksigen (25 persen dari total konsumsi oksigen oleh tubuh) dan 100 mililiter glukosa per menit. Kebutuhan sebanyak itu harus dibawa oleh satu liter darah (20 persen dari seluruh darah yang dikeluarkan jantung setiap menit) yang mengalir ke otak. Terhentinya aliran darah selama tiga menit saja dapat mengakibatkan kerusakan sel otak, sedangkan aliran darah yang berhenti selama lebih dari sembilan menit akan mengakibatkan kematian. Susunan otak sangat rumit, tetapi secara sederhana dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum).
Otak besar mrupakan 70 persen dari seluruh isi otak, serta bertanggung jawab terhadap tingkat kecerdasan dan kemampuan berpikir kita. Dalam otak besar inilah, informasi yang diterima oleh organ penginderaan diolah, disimpulkan dan ditanggapi. Otak kecil bervolume kira-kira 10 persen dari seluruh otak, berfungsi sebagai pengontrol koordinasi dan keseimbangan.

TINGKAT KECERDASAN
Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir, untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru serta memecahkan permasalahan secara cepat dan tepat. Tingkat kecerdasan anak sangat ditentukan oleh keadaan otak dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: sifat genetis, lingkungan (fasilitas, sosial ekonomi keluarga), motivasi dan status gizinya. Kepandaian seseorang dapat diukur dengan alat electro encephalogram (EEG), alat positron emission tomography (PET) dan tes IQ. Alat EEG dapat menangkap dan mancatat gelombang arus yang dipancarkan oleh otak. Sedangkan alat PET, mencatat reaksi otak terhadap suatu permasalahan. Sedangkan yang kurang cerdas, tampak akan mengerahkan hampir semua bagian otaknya untuk menjawab permasalahan yang sama.
Tes IQ sejak lama telah dipakai, tes ini sebagai salah satu cara untuk menduga tingkat kecerdasan seseorang. Orang-orang yang terkenal, terbukti memiliki IQ yang tinggi. Misalnya, Albert Einstein yang sangat ahli dalam bidang fisika, matematika, dan juga pemain biola yang sangat piawai itu memiliki IQ 172 (72 persen lebih tinggi dari orang kebanyakan).

GIZI HARUS CUKUP
Keadaan gizi ibu hamil sangat erat hubungannya dengan berat badan bayi yang akan dilahirkan. Ibu – ibu hamil adalah salah satu kelompok masayarakat yang sangat rawan terhadap masalah-masalah gizi, terutama masalah kekurangan energi dan protein ( KEP ). Bayi yang dilahirkan oleh para ibu dengan kondisi KEP, akan mempunyai berat badan lahir rendah ( BBLR ) yaitu dari 2,5 kg. Kondisi BBLR akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan anak selanjutnya. Selain kekurangan gizi, bayi yang baru lahir tersebut juga akan mengalami kemunduran perkembangan otak.
Hal ini akan berakibat terjadinya penurunan kemampuan belajar dan kemampuan akademik pada usia yang lebih lanjut. Selain itu, bayi BBLR mempunyai kemungkinan meninggal sebelum usia satu tahun, 17 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang dilahirkan dengan berat badan normal. Ibu-ibu hamil yang cukup gizi akan mengalami pertambahan berat badan rata-rata sebesar 12,5 kg selama 9 bulan kehamilannya dan akan melahirkan bayi dengan berat rata-rata 3,3 k. Untuk mencapai kondisi tersebut, ibu hamil harus cukup mengkonsumsi bahan makanan sumber energi, protein, vitamin, dan mineral.
Rata-rata tambahan energi yang diperlukan selama masa kehamilan, adalah 80.000 kilokalori. Jumlah tersebut terbagi atas 150 kilokalori per hari selama trimester ( tiga bulan ) pertama, 350 kilokalori per hari selama trimester kedua dan ketiga masa kehamilan. Tambahan protein yang diperlukan untuk mencapai keadaan normal tersebut adalah 925 gram, yaitu rata-rata 3,3 gram per hari selama masa kehamilannya. Tambahan protein yang diperlukan selama trimester pertama, kedua, dan ketiga masing-masing 1,2; 6,1 dan 10,7 gram per hari. Selain itu diperlukan juga tambahan vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan.
Kondisi KEP pada ibu-ibu hamil, sudah barang tentu akan berpengaruh besar terhadap anatomi otak bayi yang kelak dilahirkan, yaitu menyangkut berat otak, jumlah sel otak dan besar sel otak. Telah diketahui bahwa anatomi otak sangat berhubungan erat dengan tingkat kecerdasan anak di kemudian hari. Hal lain juga perlu diperhatikan adalah konsumsi asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang ( PUFA ). Termasuk ke dalam kelompok PUFA adalah asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6. Aam lemak Omega-3 yang umumnya terdapat pada lemak ikan laut, terdiri dari asam lemak linoleat, asam eikosapentanoat ( eicosapentanoic acid = EPA ) dan asam dokosaheksanoat ( docosahexanoic acid = ACID ), yang masing-masing terdiri dari 3,5 dan 6 buah ikatan rangkap. ( bbs/net ).



Sumber:
Koran Radar, Minggu, 10 Januari 2010
Jurnal kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar