JENIS-JENIS KELOMPOK:
1. Kelompok formal, yaitu: organisasi militer, perusahaan, kantor kecamatan.
Kelompok non-formal, yaitu: arisan, geng, kelompok belajar, teman-teman bermain golf.
- Kelompok kecil, yaitu: dua sahabat, keluarga, kelas,
Kelompok besar, yaitu: divisi tentara, suku bangsa, bangsa.
- Kelompok jangka pendek, yaitu: panitia, penumpang sebuah kendaraan umum, orang-orang yang membantu memadamkan kebakaran atau menolong korban kecelakaan lalu lintas.
- Kelompok kohesif ( hubungan erat antaranggota ), yaitu: keluarga, panitia, rombongan umroh, geng, sahabat. Kelompok tidak kohesif, yaitu: Penonton bioskop, pembaca majalah, pengunjung pusat pertokoan, jamaah salat jumat ( Cota, dkk., 1995 ).
- Kelompok agresif, yaitu: pelajar tawuran, penumpang bus mengeroyok pencopet, lynching mob ( kelompok yang mengeroyok dan menyiksa korban, sering kali sampai mati ), demonstran, pengunjuk rasa, penonton bola ( yang agresif ).
Kelomok konvensional ( menaati peraturan ), yaitu: jamaah haji, jamaah salat jumat, penonton bioskop, pengendara kendaraan di jalan raya, pengunjung resepsi perkawinan, penonton konser musik klasik.
Kelompok ekspresif ( menyalurkan perasaan ), yaitu: penonton sepak bola ( yang tidak agresif ), penonton pagelaran musik rock, massa peserta rapat umum partai politik, massa remaja penggemar cover boy ( yang berteriak-teriak histeris melihat idolanya ).
- Kelompok dengan identitas bersama, yaitu: keluarga, kesatuan militer, perusahaan, sekolah universitas. Kelompok tanpa identitas bersama, yaitu: penonton, jamaah, penumpang bus ( Prentice, Miller & Lightdale, 1994 ).
- Kelompok kolektif-relational: masyarakat pedesaan, perusahaan dengan manajemen timur ( misalnya, perusahaan Jepang ), keluarga besar. Kelompok ini mempunyai identitas kelompok yang kuat ( Brown, dkk., 1992 ).
- Kelompok yang berbudaya tunggal ( adat, tata susila, agama, hukum atau norma lainnya yang seragam ): masyarakat pedesaan tradisional, perusahaan, organisasi militer, keluarga yang berasal dari lingkungan budaya yang sama.
- Kelompok laki-laki: tim sepak bola, pasukan komando, geng laki-laki, jamaah salat jumat.
Kelompok perempuan: tim sepak bola wanita, bank perempuan, polisi wanita, KORPS wanita ABRI, lembaga bantuan hokum untuk wanita, gerakan feminis, himpunan wanita karya, himpunan mahasiswi, ikatan pengusaha wanita. Kelompok berdasarkan jenis kelamin perempuan ini biasanya dibentuk karena kurangnya penghargaan jika kaum wanita bergabung pada kelompok campuran pria-wanita ( Home, 1991 ).
- Kelompok konsumen ( dalam hal sumber daya tergantung pada pihak lain ): yayasan lembaga konsumen, persatuan penggemar mobil VW, kelompok ibu rumah tangga.
Kelompok produsen: pengusaha atau profesi ( mandiri dalam pengalaman dan otoritas ): asosiasi kayu, persatuan hotel dan restoran, ikatan dokter, ikatan sarjana ekonomi ( Schubert & Borleman, 1991 ).
- Kelompok persahabatan: arisan, teman bermain, kumpulan sahabat, kelompok golf, paguyuban alumni SMA.
Kelompok yang terlibat dalam tujuan bersama: perusahaan, yayasan, instasi pemerintah ( Amerio & de Piccoli, 1990 ).
Sumber:
Psikologi SOSIAL --> Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan oleh Prof. Dr. H. Sarlito Wirawan Sarwono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar