KEPRIBADIAN
1.Pengertian
Kepribadian adalah konsep yang luas sehingga tidak dapat mungkin merumuskan secara keseluruhan. Berikut beberapa definisi mengenai kepribadian menurut beberapa ahli:
- M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,dorongan,keinginan,opini dan sikap-sikap seseorang.
- Theodore R.Newcombe
Merupakan organisasi sikap-sikap (predispositions) yg dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
- Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yg berinteraksi dengan serangkaian situasi.
- Cuber
Gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yg tampak dan di lihat oleh seseorang.
Dalam bahasa sehari-hari,istilah kepribadian juga berarti ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten memberikan identitas bagi dirinya sebagai individu khusus.Ciri watak yg diperlihatkannya secara lahir,konsisten dan konsekuen dalam tingkah lakunya membuat individu tersebut memiliki identitas khusus yg berbeda dari individu-individu lain.
2. Susunan kepribadian
Pola-pola perilaku setiap manusia secara individual unik dan berbeda satu sama lain.Perilaku manusia ditentukan oleh naluri,dorongan-dorongan,refleks-refleks atau kelakuan manusia tidak lagi dipengaruhi dan di tentukan oleh akal dan jiwanya seperti tindakan yg membabi buta.Unsur-unsur akal dan jiwa yg menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu yg juga disebut susunan kepribadian,yaitu:
• Pengetahuan
Pengetahuan idividu terisi dengan fantasi,pemahaman,dan konsep yg lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut.Semua itu di rekam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilaku.
• Perasaan
Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yan menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu.Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya.Oleh karena itu,perasaan selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi yang bisa jadi berbeda dengan penilaian orang lain.Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya.
• Dorongan Naluri
Adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia.Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri,yaitu:
- Dorongan untuk mempertahankan hidup
- Dorongan seksual
- Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia
- Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
- Dorongan untuk berbakti
- Dorongan akan keindahan bentuk,warna,suara,dan gerak
3. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian
Kepribadian terbentuk berkembang dan berubah seiring dengan proses sosialisasi yg dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
Faktor Biologis
PERSAMAAN BIOLOGIS. Membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang,seperti manusia yg normal dan sehat memiliki dua tangan,panca indera,kelenjar seksual,dan otak yg rumit.
KEMATANGAN BIOLOGIS. Kita ambil contoh,anak yang baru berusia 2 tahun tentu tidak dapat membaca dan menulis meskipun dipaksakan belajar.Hal ini bukan disebabkan karena kepribadiannya yang aneh,tetapi karena kematangan otot matanya belum berkembang dengan baik.
KARAKTERISTIK FISIK. Tidak semua karakteristik fisik menggambarkan kepribadian seseorang.Misalnya orang gemuk adalah orang yang memiliki suara yang indah,orang yang keningnya lebar dan telinganya caplang adalah orang cerdas,orang dengan kumis tebal dan memiliki jenggot yang panjang dicap suka marah atau galak dan orang dengan rahang lebar mempunyai kepribadian kuat.Namun,harus diakui bahwa karakteristik fisik dapat menjadi faktor dalam perkembangan kepribadian.Misalnya seorang gadis yang langsing dianggap cantik dan seksi sebaliknya orang gemuk didefinisikan dengan istilah negatif,misalnya si gembrot.
Faktor Geografis (lingkungan fisik)
Orang-orang Aborigin harus berjuang lebih gigih untuk bertahan hidup,sementara bangsa Samoa hanya memerlukan sedikit waktunya untuk mendapatkan makanan yg akan mereka makan sehari-hari.Jelas bahwa lingkungan fisik sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.
Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.Misalnya kebudayaan petani.kebudayaan nelayan,kebudayaan kota dan kebudayaan industri tentu memperlihatkan corak kepribadian yang berbeda-beda.Pemulung dan pekerja kantoran memiliki corak kepribadian yg berbeda karena perbedaan kebudayaan khusus.
Faktor Pengalaman Kelompok
Kelompok amat berpengaruh dalam kepribadian.Bergaul dengan orang yg baik dan positif akan menumbuhkan kepribadian yg baik pula.dibagi menjadi dua,yaitu:
KELOMPOK ACUAN (kelompok referensi). Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola hubungan dengan kelompok referensinya di tahun-tahun pertama,yakni dalam lingkungan keluarga.Selain keluarga,referensi lain adalah teman-teman sebaya yg sama usia dan statusnya.Perkembangan kepribadian seorang anak akan semakin berkurang dengan semakin terpencarnya mereka setelah menamatkan SMA atau SMA.
KELOMPOK MAJEMUK. Kelompok majemuk pada kenyataan masyarakat yg lebih beraneka ragam.Hendaknya seseorang berusaha dengan keras mempertahankan haknya untuk menentukan sendiri apa yg diangggapnya baik dan bermanfaat bagi diri dan kepribadiannya sehingga tidak hanyut dalam arus perbedaan dalam kelompok tempatnya berada.
Faktor Pengalaman unik
Pda lingkungan keluarga yg sama,meskipun berada dalam satu keluarga tidak mendapatkan pengalaman yg sama.Begitu juga pengalaman yg akan dialami seseorang yg lahir kembar. Menurut PAUL B.PORTON, kepribadian tidak di bangun dengan menyusun peristiwa di atas peristiwa lain.Arti dsn pengaruh suatu pengalaman tergantung pada pengalaman-pengalaman yg mendahuluinya.Pengalaman-pengalaman yg unik akan mempengaruhi kepribadian seseorang.Kepribadian itu berbeda-beda antara yg satu dgn lainnya,krn pengalaman yg di alami seseorang itu unik dan tidak ada satu orang pun yg dapat menyamainya.
Karakteristik kepribadian seperti:ketekunan,ambisi,kejujuran,kriminalitas,kelainan seksual dan ciri-ciri lainnya dianggap timbul dari kecenderungan-kecenderungan turunan.Para ilmuan telah banyak melakukan penelitian sehingga diketahui bahwa sekitar 50% faktor-faktor biologis atau turunan yg mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.Sedangkan sisanya adalah faktor lingkungan.Khusus untuk skor IQ seseorang lebih banyak ditentukan oleh faktor keturunan daripada dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosialnya.Kepribadian sangat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.Individu yang di asuh oleh pola perilaku yang baik dari kedua orang tuanya tentu akan menjadi pribadi yg sehat jasmani dan rohani.Hidupnya selalu dikelilingi oleh hal-hal yang positif.Bahkan ia manyebut bahwa satu hari 24 jam itu sangatlah kurang baginya.Kalau boleh dan pasti bisa tentu ia akan meminta waktu lebih dari 24 jam.Ia selalu tekun,berambisi untuk bersaing dengan sehat dengan orang lain,jujur dalam menjalankan semua tugasnya dan tidak ada begron negatif.Ia cenderung ingin menghasilkan sesuatu yang terbaik bai dirinya dan untuk orang lain.
Sedangkan individu yg kurang baik kepribadiannya,cenderung dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif,misalnya karena beban hidup dan tuntutan hidup yang semakin tinggi.Seseorang cenderung melakukan hal-hal diluar batas norma,seperti kriminalitas mencuri barang orang lain untuk menutupi kekurngannya.Karena mentalnya yang kurang sehat,ia selalu punya ambisi untuk terus berbuat hal-hal negatif.Melakukan sesuatu tanpa memikirkan sebab akibat dari perbuatannya.Yang ada di dalam pikirannya hanyalah pikiran-pikiran kotor saja.Kelainan seksual merupakan hal yang perlu ditangani lebih lanjut lagi.Kelainan tersebut berupa rasa cinta dan kasih sayang yang dicurahkan melalui sesama jenis bukan lawan jenis.Istilah asing yang telah mengemuka adalah homoseksual dan lesbianisme.Kita sebagai orang bijak harus bisa menyikapi hal tersebut dengan mata terbuka.Jangan sampai kita terjerumus lebih jauh karena salah bergaul,bisa menjaga diri dan bersikap apa adanya.
Referensi:
Brouwer,M.A.W.,et.al,Kepribadian dan perubahannya,Jakarta,1989,PT.Gramedia Pustaka Utama.
Phil Astrid S,Susanto,Pengantar Sosiologi dan perubahan Sosial,Bandung,1987,Bina Cipta.
Sarwono,S.W.2001.Psikologi Sosial.Jakarta (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan).Jakarta: Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar