Minggu, 25 Oktober 2009

tulisan kesehatan mental

KONFLIK

1. Pengertian Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah “saling memukul” (configure).Menurut Soerdjono Soekanto koflik merupakan pertentangan atau pertikaian yaitu suatu proses sosial individu atau kelompok yg berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan disertai dengan ancaman atau kekerasan.Suatu konflik atau pertikaian di tandai dengan perentangan antara dua pihak yg mempunyai perbedaan-perbedaan dalam cirri-ciri badaniah,emosi,unsur-unsur kebudayaan,pola-pola dan perilaku.Pertentangan jg di tandai dengan keinginan menghancurkan atau menyakiti pihak lawan.

2. Faktor-faktor penyebab suatu konflik
a.Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik.Artinya,setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yg berbeda-beda satu dengan lainnya.Perbedaab pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan dapat menjadi faktor penyebab konflik.Misalnya saja ada mahasiswa yg sedikit bicara tetapi ada pula mahasiswa yg banyak bicara dan cenderung membuat kegaduhan.
b.Perbedaan latar belakang kebudayaan
Ada individu yg di asuh dengan pola latihan kemandirian yg akan mendorong seseorang berani mengambil tindakan,bertanggung jawab,kritis tetapi sedikit individualis,begotu pula sebaliknya.
c.Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan,pendirian,maupun latar belakang kebudayaan yg berbeda.Contohnya ketika kita pergi ke sutu pasar swalayan,banyak ibu,bapak,remaja,orang-orang dewasa,dll mereka menuju tempat yg sama dengan tujuan yg berbeda.Unjuk rasa buruh menuntut perbaikan upah merupakan salah satu konflik yg dilatarbelakangi perbedaan kepentingan antara kepentingan usaha dengan buruh.Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang sosial,ekonomi,sosial dan budaya.
d.Perubahan-perubahan nilai yg cepat
Perubahan adalah sesuatu yg lazim dan wajar terjadi tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak akan menyebabkan konflik sosial.


Dahrendorf membedakan konflik membagi konflik menjadi lima macam,yaitu:
A. Konflik antara atau dalam peran sosial,misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi.
B. Konflik antara kelompok-kelompok sosial.
C. Konflik antara kelompok-kelompok yg terorganisir dan tidak terorganisir.
D. Konflik antara satuan nasional,misalnya antara partai politik,antara negara-negara atau antara organisasi-organisasi internasional.

Konflik dikatakan positif apabila tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu

3. Situasi-situasi pemicu konflik
Konflik yg terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak di bahas dalam studi psikologi sosial. Ursula lehr (1980) mengemukakannya,yaitu:
- Konflik dengan orang tua sendiri
Konflik ini terjadi akibat situasi-situasi hidup bersama orang tua.Misalnya,harapan orang tua agar anaknya bisa patuh terhadapnya atau yg disesuaikan oleh mereka.Akan tetapi kebanyakan anak tidak dapat melakukan apa yang dikehendaki oleh orang tua.Karena bagi anak semata-mata untuk mencari pengalaman dan berusaha menemukan jati dirinya.
- Konflik dengan anak-anak sendiri
Konflik ini terjadi setelah orang tua mengetahui tingkah laku anak yang tidak cocok dengan keinginannya.Akibatnya,orang tua memberikan tanggapan yg berlebihan,misalnya menghukum,mengurangi hak-hak mereka.dll.
- Konflik dengan sanak keluarga
Pada masa kanak-kanak dan remaja timbul konflik,terutama dengan kakek,nenek,paman atau bibi yg ikut dalam proses pendidikan (sosialisasi) anak.Pada masa-masa berikutnya,dapat timbul konflik dengan keluarga,misalnya akibat pembagian warisan yang di anggap tidak adil.
- Konflik dengan orang lain
Konflik ini timbul dalam hubungan sosial dengan tetangga,teman sekerja,dan orang-orang lain.
- Konflik dengan suami atau dengan isteri
Pertentangan-pertentangan kecil mengenai persoalan hidup sehari-hari atau perselisihan dalam tujuan hidup dapat memicu terjadinya konflik.
- Konflik di sekolah
Contohnya yaitu,tidak dapat mengikuti pelajaran denga baik,tidak lulus ujian,persoalan hubungan antara guru dengan murid atau persoalan kedudukan di antara teman-teman dalam kelas.
- Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Konflik ini disebabkan karena sifat pekerjaan sendiri,misalnya masalah keuangan,hubungan dengan teman-teman kerja,pekerjaan yang membosankan atau berat dan konflik yang berhubungan dengan waktu kerja mengakibatkan seseorang menjadi stress atau depresi.
- Konflik agama
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat dan tujuan hidup,aturan-aturan yang bertentangan dengan agama,pindah dari suatu agama ke agama lain,menikah dengan orang yg berbeda agama,dll.
- Konflik pribadi
Disebabkan karena tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup.

Segi positif dari suatu konflik:
^ Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah,misalnya perbedaan pendapat dalam suatu diskusi biasanya bersifat positif sebab akan semakin memperjelas dan mempertaja kesimpulan yg diperoleh dari diskusi itu.
^ Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu atau kelompok.
^ Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
^ Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.


Konflik dikatakan positif apabila tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu.Suatu konflik dapat membawa akibat yg positif atau tidak tergantung dari persoalan yg dipertentangkan dan juga dari struktur sosial di mana terjadi pertentangan yg menyangkut suatu tujuan,nilai atau kepentingan.Sepanjang konflik itu tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu,maka konflik itu bersifat positif.Dengan adanya konflik,memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma sosial dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu.
Pada ruang lingkup yg lebih luas seperti masyarakat Indonesia yg memiliki keregaman etnik,budaya dan latar belakang konflik sering terjadi.Oleh sebab itu,dibutuhkan kesadaran dan kemampuan dalam mengelola perbedaan dan keragaman tersebut untuk menghasilkan sesuatu yg positif.Salah satu caranya adalah dengan cara menjaga keharmonisan dan saling menghargai perbedaan agar tetap terdapat integrasi sosial yang harmonis.Integrasi merupakan penyatuan atau mempersatukan hubungan anggota-anggota masyarakat yg di anggap harmonis.



Referensi:
Brouwer,M.A.W.,et.al,Kepribadian dan perubahannya,Jakarta,1989,PT.Gramedia Pustaka Utama.
Phil Astrid S,Susanto,Pengantar Sosiologi dan perubahan Sosial,Bandung,1987,Bina Cipta.
Sarwono,S.W.2001.Psikologi Sosial.Jakarta (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan).Jakarta: Balai Pustaka.

tugas kesehatan mental

KEPRIBADIAN

1.Pengertian
Kepribadian adalah konsep yang luas sehingga tidak dapat mungkin merumuskan secara keseluruhan. Berikut beberapa definisi mengenai kepribadian menurut beberapa ahli:
- M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,dorongan,keinginan,opini dan sikap-sikap seseorang.
- Theodore R.Newcombe
Merupakan organisasi sikap-sikap (predispositions) yg dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
- Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yg berinteraksi dengan serangkaian situasi.
- Cuber
Gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yg tampak dan di lihat oleh seseorang.

Dalam bahasa sehari-hari,istilah kepribadian juga berarti ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten memberikan identitas bagi dirinya sebagai individu khusus.Ciri watak yg diperlihatkannya secara lahir,konsisten dan konsekuen dalam tingkah lakunya membuat individu tersebut memiliki identitas khusus yg berbeda dari individu-individu lain.


2. Susunan kepribadian
Pola-pola perilaku setiap manusia secara individual unik dan berbeda satu sama lain.Perilaku manusia ditentukan oleh naluri,dorongan-dorongan,refleks-refleks atau kelakuan manusia tidak lagi dipengaruhi dan di tentukan oleh akal dan jiwanya seperti tindakan yg membabi buta.Unsur-unsur akal dan jiwa yg menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu yg juga disebut susunan kepribadian,yaitu:

• Pengetahuan
Pengetahuan idividu terisi dengan fantasi,pemahaman,dan konsep yg lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut.Semua itu di rekam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilaku.
• Perasaan
Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yan menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu.Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya.Oleh karena itu,perasaan selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi yang bisa jadi berbeda dengan penilaian orang lain.Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya.
• Dorongan Naluri
Adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia.Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri,yaitu:
- Dorongan untuk mempertahankan hidup
- Dorongan seksual
- Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia
- Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
- Dorongan untuk berbakti
- Dorongan akan keindahan bentuk,warna,suara,dan gerak


3. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian
Kepribadian terbentuk berkembang dan berubah seiring dengan proses sosialisasi yg dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

 Faktor Biologis
PERSAMAAN BIOLOGIS. Membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang,seperti manusia yg normal dan sehat memiliki dua tangan,panca indera,kelenjar seksual,dan otak yg rumit.
KEMATANGAN BIOLOGIS. Kita ambil contoh,anak yang baru berusia 2 tahun tentu tidak dapat membaca dan menulis meskipun dipaksakan belajar.Hal ini bukan disebabkan karena kepribadiannya yang aneh,tetapi karena kematangan otot matanya belum berkembang dengan baik.
KARAKTERISTIK FISIK. Tidak semua karakteristik fisik menggambarkan kepribadian seseorang.Misalnya orang gemuk adalah orang yang memiliki suara yang indah,orang yang keningnya lebar dan telinganya caplang adalah orang cerdas,orang dengan kumis tebal dan memiliki jenggot yang panjang dicap suka marah atau galak dan orang dengan rahang lebar mempunyai kepribadian kuat.Namun,harus diakui bahwa karakteristik fisik dapat menjadi faktor dalam perkembangan kepribadian.Misalnya seorang gadis yang langsing dianggap cantik dan seksi sebaliknya orang gemuk didefinisikan dengan istilah negatif,misalnya si gembrot.

 Faktor Geografis (lingkungan fisik)
Orang-orang Aborigin harus berjuang lebih gigih untuk bertahan hidup,sementara bangsa Samoa hanya memerlukan sedikit waktunya untuk mendapatkan makanan yg akan mereka makan sehari-hari.Jelas bahwa lingkungan fisik sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

 Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.Misalnya kebudayaan petani.kebudayaan nelayan,kebudayaan kota dan kebudayaan industri tentu memperlihatkan corak kepribadian yang berbeda-beda.Pemulung dan pekerja kantoran memiliki corak kepribadian yg berbeda karena perbedaan kebudayaan khusus.

 Faktor Pengalaman Kelompok
Kelompok amat berpengaruh dalam kepribadian.Bergaul dengan orang yg baik dan positif akan menumbuhkan kepribadian yg baik pula.dibagi menjadi dua,yaitu:
KELOMPOK ACUAN (kelompok referensi). Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola hubungan dengan kelompok referensinya di tahun-tahun pertama,yakni dalam lingkungan keluarga.Selain keluarga,referensi lain adalah teman-teman sebaya yg sama usia dan statusnya.Perkembangan kepribadian seorang anak akan semakin berkurang dengan semakin terpencarnya mereka setelah menamatkan SMA atau SMA.
KELOMPOK MAJEMUK. Kelompok majemuk pada kenyataan masyarakat yg lebih beraneka ragam.Hendaknya seseorang berusaha dengan keras mempertahankan haknya untuk menentukan sendiri apa yg diangggapnya baik dan bermanfaat bagi diri dan kepribadiannya sehingga tidak hanyut dalam arus perbedaan dalam kelompok tempatnya berada.
 Faktor Pengalaman unik
Pda lingkungan keluarga yg sama,meskipun berada dalam satu keluarga tidak mendapatkan pengalaman yg sama.Begitu juga pengalaman yg akan dialami seseorang yg lahir kembar. Menurut PAUL B.PORTON, kepribadian tidak di bangun dengan menyusun peristiwa di atas peristiwa lain.Arti dsn pengaruh suatu pengalaman tergantung pada pengalaman-pengalaman yg mendahuluinya.Pengalaman-pengalaman yg unik akan mempengaruhi kepribadian seseorang.Kepribadian itu berbeda-beda antara yg satu dgn lainnya,krn pengalaman yg di alami seseorang itu unik dan tidak ada satu orang pun yg dapat menyamainya.

Karakteristik kepribadian seperti:ketekunan,ambisi,kejujuran,kriminalitas,kelainan seksual dan ciri-ciri lainnya dianggap timbul dari kecenderungan-kecenderungan turunan.Para ilmuan telah banyak melakukan penelitian sehingga diketahui bahwa sekitar 50% faktor-faktor biologis atau turunan yg mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.Sedangkan sisanya adalah faktor lingkungan.Khusus untuk skor IQ seseorang lebih banyak ditentukan oleh faktor keturunan daripada dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosialnya.Kepribadian sangat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.Individu yang di asuh oleh pola perilaku yang baik dari kedua orang tuanya tentu akan menjadi pribadi yg sehat jasmani dan rohani.Hidupnya selalu dikelilingi oleh hal-hal yang positif.Bahkan ia manyebut bahwa satu hari 24 jam itu sangatlah kurang baginya.Kalau boleh dan pasti bisa tentu ia akan meminta waktu lebih dari 24 jam.Ia selalu tekun,berambisi untuk bersaing dengan sehat dengan orang lain,jujur dalam menjalankan semua tugasnya dan tidak ada begron negatif.Ia cenderung ingin menghasilkan sesuatu yang terbaik bai dirinya dan untuk orang lain.
Sedangkan individu yg kurang baik kepribadiannya,cenderung dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif,misalnya karena beban hidup dan tuntutan hidup yang semakin tinggi.Seseorang cenderung melakukan hal-hal diluar batas norma,seperti kriminalitas mencuri barang orang lain untuk menutupi kekurngannya.Karena mentalnya yang kurang sehat,ia selalu punya ambisi untuk terus berbuat hal-hal negatif.Melakukan sesuatu tanpa memikirkan sebab akibat dari perbuatannya.Yang ada di dalam pikirannya hanyalah pikiran-pikiran kotor saja.Kelainan seksual merupakan hal yang perlu ditangani lebih lanjut lagi.Kelainan tersebut berupa rasa cinta dan kasih sayang yang dicurahkan melalui sesama jenis bukan lawan jenis.Istilah asing yang telah mengemuka adalah homoseksual dan lesbianisme.Kita sebagai orang bijak harus bisa menyikapi hal tersebut dengan mata terbuka.Jangan sampai kita terjerumus lebih jauh karena salah bergaul,bisa menjaga diri dan bersikap apa adanya.


Referensi:
Brouwer,M.A.W.,et.al,Kepribadian dan perubahannya,Jakarta,1989,PT.Gramedia Pustaka Utama.
Phil Astrid S,Susanto,Pengantar Sosiologi dan perubahan Sosial,Bandung,1987,Bina Cipta.
Sarwono,S.W.2001.Psikologi Sosial.Jakarta (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan).Jakarta: Balai Pustaka.

tugas kesehatan mental

  1. Jelaskan pendapat Allport dalam membahas manusia?
  2. Jelaskan perkembangan propium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat?
  3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport?
  4. Jelaskan perkembangan kepribadian (self) menurut Rogers?
  5. Peranan positif Regards dalam kepribadian individu menurut Rogers?
  6. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya?

Jawaban

1. Menurut Allport kepribadian manusia adalah asli. Individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa lampau. Allport mempelajari individu-individu yang normal dan dengan demikian mengembangkan suatu teori yang hampir seluruhnya mengenai kepribadian sehat. Allport mengemukakan teori tentang jurang antara kepibadian neurotis dan kepribadian sehat antara masa dewasa dan masa kanak-kanak. Allport melihat pentingnya peningkatan dan bukan pengurangan tingkat tegangan adalah sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saya sendiri tentang tokoh-tokoh sejarah. Manusia yang hidup dan aktif membutuhkan kehidupan yang beraneka ragam,mereka tidak puas dengan kegiatan yang rutin. Kita semua mengenal orang-orang yang berspekulasi dan memilih kesempatan-kesempatan,yang secara aktif mencari perangsang dan tantangan dalam kehidupan mereka.

Dalam teori Allport antisipasi-antisipasi adalah penting dalam membantu untuk menentukan siapa dan apakah kita ini,dalam membentuk identitas-diri kita. Mereka mengetahui diri mereka dan menerima keterbatasan-keterbatasan mereka dan tidak terpukul oleh keterbatasan itu. Tampak jelas bahwa kalau sehat memiliki suatu gambaran diri dan identitas diri yang kuat,merasakan suatu perasaan harga diri,dapat memberi cinta secara terbuka dan tanpa syarat,merasa aman secara emosional,dan memiliki tujuan-tujuan serta suatu perasaan akan maksud yang memberi arti dan arah kepada kehidupan. Allport dapat memberikan kebenaran-kebenaran kekal didukung oleh pengetahuan kita tentang kehidupan pria-wanita,wanita-wanita historis dan kontemporer,yang telah memperlihatkan sifat-sifat dan atribusi yang dilukiskan dengan begitu semangat.

Dalam bukunya Scientific models and human morals (1947) dia mengemukakan bahwa dengan memakai sebagai model mesin,hewan,anak-anak,tidak didapatkan dasar yang cukup kuat untuk menyusun teori yang bermanfaat mengenai tingkah laku manusia. Dapat pula di catat bahwa sikap individualitas tingkah laku manusia menimbulkan pesimisme terhadap kemungkinan yang terdapat dalam metode dan teori psikologi untuk menerangi keajaiban tingkah laku manusia.

2. Proprium atau propiate adalah sesuatu yang dimiliki seseorang adalah unik bagi seseorang.Contohnya,”saya sebagaimana dirasakan dan diketahui individu sehat”.

Perkembangan propium

Propium itu berkembang dari masa bayi sampai masa adolensi melalui tujuh tingkat “diri”,yaitu:diri jasmaniah,identitas diri,harga diri,perluasan diri,gambaran diri,diri sebagai rasional,dan perjuangan diri.Tujuh propium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolensi.Suatu kegagalan yang hebat pada setiap tingkat melumpuhkan integrasi harmonis dalam propium. Pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak sangat penting dalam perkembangan kepribadian sehat.

- Diri jasmaniah

Kira-kira pada usia 15 bulan,inilah tingkat pertama perkembangan propium. Bayi tidak dapat membedakan antara diri (“saya”) dan dunia sekitarnya.Perasaan diri bukan merupakan bagian dari warisan keturunan kita.

- Identitas diri

Allport berpendapat bahwa segi yang penting dalam identitas diri adalah nama orang.Anak mempelajari namanya,menyadari bahwa perasaan tentan “saya” atau “diri” tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yg berubah-ubah. Nama itu menjdi lambang kehidupan seseorang untuk mengenalkan dirinya terhadap orang lain. Apabila ia menjadi terkenal maka namalah yang terkenal sebelumnya.

- Harga diri

Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil atas usahanya sendiri.Anak ingin belajar membuat benda-benda,menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan,memanipulasi dan mengubah lingkungan itu.Inti dari munculnya harga diri ialah kebutuhan anak akan otonomi.

- Perluasan diri (self extension)

Mulai usia sekitar 4 tahun,anak mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa di antaranya adalah milik anak tersebut.

- Gambaran diri

Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya.Lewat pujian dan hukuman,anak belajar bahwa orang tuanya ingin agar anaknya bertingkah laku baik sesuai keinginannya.

- Diri sebagai perilaku rasional

Setelah anak mulai sekolah,diri sebagai pelaku rasional mulai timbul.Anak belajar bahwa ia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan proses-proses yang logis dan rasional.

- Perjuangan propium (propiate Striving)

Allport percaya bahwa masa adolensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan.Pertanyaan “siapakah saya” adalah sangat penting untuk pencarian identitas diri dan tujuan hidup.Intensi-intensi,aspirasi,aspirasi,dan harapan-harapan orng itu akan mendorong kepribadian yang matang.

Allport mengemukakan hendaknya semua fungsi self atau ego itu disebut fungsi popium (propiate function) daripada kepribadian. Fungsi-fungsi ini (termasuk kesadaran jasmani,self identity,self esteem,self extention,rational thinking,self image,propiate striving dan fungsi mengenal) semuanya adalah bagian-bagian vital daripada kepribadian. Propium itu tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang di dalam perkembangan individu.

3. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar-kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi.Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma –trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak.

KRITERIA KEPRIBADIAN YANG MATANG:

Ada tujuh pandangan-pandangan menurut Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.

Ø Perluasan Perasaan Diri

Ketika diri berkembang,maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda.Artinya seseorang mulai berinteraksi baik dengan orang-orang yang berda di sekitar. Dengan kata lain,ketika orang menjadi matang,dia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri.Akan tetapi tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri,seperti pekerjaan.Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh.Allport menamai hal ini “partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia. Orang harus meluaskan diri ke dalam akivitas. Dalam pandangan Allport,suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri.Apabila kita mengerjakan sesuatu pekerjaan karena kita yakin bahwa jurusan psikologi itu penting,karena jurusan psikologi itu menantang kemampuan kita,atau karena kita merasa merasa senang melakukan aktivitas tersebut,maka kita merupakan seorang partisipan yang otentik dalam pekerjaan itu.

Ø Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang lain

Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain,yaitu:kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.

Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua,anak,partner,teman akrab.Apa yang dihasilkan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik. Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman adalah suatu perasaan identitas-diri yang berkembang dengan baik. Cinta dari orang-orang yang sehat adalah tanpa syarat,tidak melumpuhkan atau mengikat.

Bagian kedua adalah,perasaan terharu yang merupakan suatu kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan,penderitaan-penderitaan,ketakutan-ketakutan,dan kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Sebagai hasil dari kapasitas untuk perasaan terharu,kepribadian yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya.

Ø Keamanan Emosional

Sifat dari kepribadian sehat ini meliputi beberapa kualitas utama adalah penerimaan diri.Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport “sabar terhadap kekecewaan”. Orang-orang yang matang tidak dapat begitu sabar terhadap kekecewaan,tidak dapat begitu menerima diri atau tidak dapat begitu banyak menontrol emosi mereka,jika mereka tidak merasakan suatu perasaan dasar akan keamanan.

Ø Persepsi Realistis

Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif.Sebaliknya orang-orang yang neurotis kerapkali harus mengubah realitas agar sesuai keinginan-keinginan,kebutuhan-kebutuhan,dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri.

Ø Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas

Allport menekankan pentingnya dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Kita harus menunjukan kemampuan terhadap keterampilan yang kita miliki. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukannya dengan dedikasi,komitmen,dan keterampilan.

Ø Pemahaman Diri

Kepribadian sehat mencapai suatu pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis. Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan/perbedaan antara gambaran diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang sesungguhnya.Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-orang lain.

Ø Filsafat Hidup yang Mempersatukan

Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini “arah” (directness) dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yan sehat daripada orang-oran yang neurotis. Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati juga berperan di dalamnya.

Pada umumnya orang dapat lebih tahu akan apa yan akan/hendak dikerjakan seseorang,kalau dia tahu rencana-rencana yang didasarinya daripada ingatan-ingatan tertentu. Dalam kenyataannya tidak selalu demikian,banyak orang yang tak mempunyai kematangan/kedewasaan penuh.

Menurut Allport pribadi yang telah dewasa pada pokoknya memiliki hal-hal di bawah ini,yaitu:

< Extention of self

Yaitu hidupnya tidak harus terikat secara sempit kepada kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan serta kewajiban-kewajiban yang langsung. Suatu hal yang penting daripada extention of self itu ialah proyeksi ke masa depan:merencanakan,mengharapkan (planning,hoping).

< Self-Objectification

Ada dua komponen dalam hal ini,yaitu:humor dan insight.

(a) Insight

Ialah kecakapan individu untuk mengerti dirinya.

(b) humor

Yang dimaksudkan disini adalah kecakapan untuk mempertahankan hubungan positif dengan dirinya sendiri dan objek-objek yang disenangi,serta menyadari adanya ketidakselarasan dalam hal ini.

< Filsafat Hidup (Weltanschauung,philosophy of life)

Individu itu harus dapat objektif dan bahkan menikmati kejadian-kejadian dalam hidupnya.Religi merupakan salah satu hal penting dalam hal ini.

4. Perkembangan kepribadian (self) menurut Rogers,manusia yang rasional dan sadar,tidak di control oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak,seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training),penyapihan yang lebih cepat,atau pengalaman-pengalaman sebelum waktunya. Dengan toilet training anak akan terbiasa oleh perilaku-perilaku yang akan membentuk kepribadiannya dalam masa yang akan datang. Rogers percaya bahwa orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka,harus menjadi makhluk yang sadar dan rasional. Artinya individu dituntut untuk menjadi makhluk yang memiliki segala kelebihan dan kekurangan,tetapi ia harus sadar akan hal tersebut karena hal tersebut terdapat di dalam dirinya. Dengan berpikir rasional individu akan sadar akan kesalahannya,ia akan berpikir jauh sebelum melakukan sesuatu,memikirkan masak-masak sebab akibat yang akan ia terima nanti. Pemikiran rasional merupakan pemikiran berdasarkan logika atau akal sehat.

Rogers percaya bahwa orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka kontrol.Menurut Rogers,pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan psikologis. Pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting,tetapi fokus pada apa yang terjadi dengan kita sekarang, bukan pada apa yang terjadi waktu itu.Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien,pengalaman-pengalaman subjektifitasnya sendiri.

5. Positive regards,suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes,dimiliki semua orang;setiap anak terdorong untuk mencari positive regards.Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang,anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regards). Anak puas kalau dia menerima kasih sayang,cinta,dan persetujuan dari orang-orang lain,tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Oleh karena itu,peran orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. Berikan anak cinta dan kasih sayang yang seutuhnya,jangan sampai anak tidak mengenali figur dari salah satu atau kedua orang tuanya. Karena hal itu akan berpengaruh negatif bagi perkembangan anak. Anak akan tumbuh menjadi suatu kepribadian sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regards ini dipuaskan dengan baik. Anak mulai mengembangkan sesuatu “pengertian-diri” (self-concept) melalui positive regards.

  1. Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya:
  1. Keterbukaan pada pengalaman

Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif.Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan di luar disampaikan ke sistem saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional” dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya,baik kegembiraan maupun kesusahan) dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensif.

  1. Kehidupan Eksistensial

Orang yang berfungsi sepenuhnya,hidup sepenuhnya dalam setiap moment kehidupan.Setiap pengalaman dirasa segar dan baru,maka dari itu ada kegembiraan karena setia pengalaman tersingkap. Jelas,orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus menerus terbuka kepada pengalaman-pengalaman baru. Orang yan berfungsi sepenuhnya yang tidak memiliki diri yang berprasangka atau tegar tidak harus mengontrol atau memanipulasi pengalaman-pengalaman sehingga dengan bebas berpartisipasi di dalamnya.

  1. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang lain

Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Menurut Allport saya telah belajar bahwa seluruh perasaan organismik saya terhadap suatu situasi lebih dapat percaya daripada pikiran saya.

  1. Perasaan Bebas

Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis,semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan indakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya,tidak di atur oleh tingkah laku,keadaan atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Ia bebas menentukan jalan hidupnya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

  1. Kreativitas

Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Orang-orang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman,yang percaya akan organisme lain mereka sendiri,yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan. Bertingkah laku spontan,berubah,bertumbuh dan berkembang sebaai respon atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam. Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lbih mampu menyesuikan diri dan dapat bertahan hidup terhadap perubahan-perubahan yang drastis. Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi manusia. Orang kreativ merupakan orang-orang yang dapat menemukan-menemukan penemuan baru dari hasil ide pemikirannya. Ia cenderung percaya akan kemampuannya tidak takut salah terhadap tindakannya.

Referensi:

Schultz duane.1991.psikologi pertumbuhan.Yogyakarta:kanisius.

Allport,G.W.,Personality a Psychological Interpretation.Hanry Holt & Co,New York, 1973.

Allport,G.W.,The nature of personality.Selected Papers.Addison Weslay,Cambridge-Mass,1950.

Allport,G.W.,Motivation in Personality,Peply to Mr.Bertoeci Psych.Rev.,1940,47,533-554.